6 Perbedaan UMK dan UMR Yang Wajib Untuk Diketahui

Perbedaan UMK dan UMR – Sebagai masyarakat Indonesia tentu kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya UMK dan UMR, lalu apakah kalian telah memahami betul arti atau definisi dari ketiga istilah mengenai upah tersebut ? Secara garis besar, kedua hal tersebut merupakan bentuk ketentuan dan ketetapan mengenai upah minimum pekerja di suatu daerah. Seperti yang kita ketahui, semua provinsi di wilayah Indonesia, seperti DKI Jakarta, DIY ( Daerah Istimewa Yogyakarta ), Jawa Tengah dan lainnya telah memiliki ketentuan masing-masing mengenai UMR dan UMK untuk setiap pekerja atau karyawan di wilayah tersebut.

Beberapa dari kalian mungkin masih merasa sulit membedakan antara UMK ( Upah Minimum Kabupaten / Kota ) dan UMR ( Upah Minimum Regional ). Pada dasarnya yang  membedakan antara kedua istilah ini adalah mengenai wilayah, dimana UMK merupakan upah minimum yang berlaku untuk setiap kabupaten atau kota, biasanya setiap daerah memiliki UMK yang berbeda-beda berdasarkan tingkat pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut,  sedangkan UMR merupakan besaran upah minimum yang berlaku untuk seluruh daerah di provinsi tersebut.

Selain itu, ketetapan terkait upah minimum kabupaten atau kota ( UMK ) dilakukan oleh gubernur provinsi atas rekomendasi wali kota dan juga dewan pengupahan dari pemerintah setempat berdasarkan perhitungan standar KHL ( kebutuhan hidup layak ) di daerah tersebut. Sedangkan untuk ketetapan mengenai UMR ( upah minimum regional ) dilakukan oleh gubernur provinsi setempat dan berlaku untuk kabupaten atau kota yang tidak memiliki dewan pengupahan.

Berbicara mengenai perbedaan UMK dan UMR hal tersebut telah tertuang dalam beberapa peraturan perundang-undangan, salah satunya adalah UU Nomor 13 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan dan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 mengenai Pengupahan dimana dalamnya telah tertuang ketentuan mengenai penetapan jumlah UMK dan UMR di suatu daerah. Disamping itu, dalam menentukan besaran upah minimum, pemerintah provinsi setempat juga harus memperhatikan mengenai standar kebutuhan hidup layak ( KHL ) di wilayah tersebut.

Perbedaan UMK dan UMR Yang Wajib Untuk Diketahui

Perbedaan-UMK-dan-UMR-yang-Wajib-Diketahui

Kemudian seperti yang kita ketahui dimana jumlah atau besaran UMR dan UMK yang ditentukan merupakan kesepakatan dari berbagai pihak, antara lain perusahaan, pekerja, hingga pemerintah setempat, oleh karena itu peraturan tersebut wajib dipatuhi oleh seluruh pelaku usaha atau perusahaan untuk membayarkan upah minimum kepada setiap karyawan dengan jumlah yang telah disepakati, dan apabila terbukti tidak menaati peraturan, maka perusahaan akan dikenai sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Baiklah, untuk mengetahui lebih jelas akan perbedaan UMK dan UMR berikut kami telah merangkum informasi terkait dari beberapa sumber terpercaya dan bisa kalian simak pada ulasan dibawah ini.

Perbedaan UMK dan UMR

Perbedaan-UMK-dan-UMR

Seperti yang kita ketahui kedua istilah tersebut memiliki kesamaan dari segi fungsi yang mana mereka merupakan bentuk ketetapan mengenai upah minimum di suatu kabupaten dan provinsi yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara. Lalu bagaimana cara kita untuk membedakan antara UMK dan UMR  ? Berikut kami sajikan informasi terkait hal tersebut dalam bentuk tabel dibawah ini :

UMR

  • Definisi : Besaran upah minimum provinsi yang ditentukan oleh gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
  • Wilayah : Seluruh kabupaten atau kota di provinsi tersebut yang belum memiliki dewan pengupahan
  • Nilai Upah : Besaran nilai upah sama selama masih dalam satu lingkup provinsi

UMK

  • Definisi : Besaran upah minimum yang ditentukan oleh Gubernur atas rekomendasi dari Dewan Pengupahan dan wali kota yang mengacu kepada standar KHL ( Kebutuhan Hidup Layak )
  • Wilayah : Satu Kabupaten atau Kota
  • Nilai Upah : Setiap Kabupaten atau Kota memiliki besaran nilai upah yang berbeda.

UMK-dan-UMR

Sampai disini apakah kalian telah mengetahui apa perbedaan UMK dan UMR ? bisa kalian simak pada tabel diatas yang mana UMR merupakan besaran upah minimum yang ditentukan oleh gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait dan untuk jumlah atau nominal UMP memiliki besaran yang sama. Sedangkan UMK merupakan besaran upah minimum di suatu kabupaten atau kota dimana ketetapan tersebut dilakukan oleh Gubernur setempat setelah mendapat rekomendasi dari dewan pengupahan dan wali kota sesuai dengan KHL ( kebutuhan hidup layak ) di wilayah tersebut, disamping itu untuk nominal UMK juga berbeda antara satu kota dengan kota lainnya. Baiklah, cukup sekian informasi yang bisa kami sajikan mengenai hal tersebut, semoga informasi diatas bermanfaat bagi kalian semua. Terimakasih.